Apakah Anda Memiliki Karpet Seperti Ini ? Sebaiknya Simpan Jangan Gunakan Lagi BAHAYA !
Selasa, 27 September 2016
Edit
Waktu duduk di lantai, pasti kita memerlukan alas baik itu tikar aau karpet yangmambuat kita terlepas dari dinginnya lantai. Ada bermacam alas lantai yang bisa kita beli di pasaran, namun Anda butuh siaga.
Terutama saat ini, mengedar produk-produk alas lantai yang tidak ramah lingkungan bahkan beresiko untuk kesehatan. Salah satunya karpet plastik, yang bisa dengan mudah kita temui di pasar tradisional maupun modern.
Karpet yang biasanya memiliki corak unik dengan gambar-gambar menarik, terutama untuk anak-anak, jadi bisa begitu berbahaya untuk kesehatan Anda. Mengapa demikian, dan bagaimana caranya kita tentukan karpet yang aman?
Anda mulai sekarang ini harus waspada, kerana ada laporan yang menyampaikan kandungan bahan kimia yang diperlukan pada alas lantai itu bisa mengakibatkan kanker payudara serta menghambat pertumbuhan anak-anak.
Menurut kajian ilmiah, dua bahan beresiko yang dikenal sebagai Phtthalate dan Bisphenol A (BPA) dilaporkan paling banyak digunakan dalam pembuatan tikar itu.
Walau sebenarnya, beberapa bahan ini sudah 'diharamkan' penggunaannya di beberapa negara karena dampaknya yang beresiko. Bahkan mulai sejak awal th. 2011, nyaris di semua negara Eropa dilarang penggunaan bahan ini.
“Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa BPA memiliki efek pada dosis yang jauh lebih rendah dari yang diyakini sebelumnya,” kata Vandenberg. Sebuah studi baru dalam jurnal bergengsi juga menunjukkan efek dosis rendah BPA tidak hanya pada tikus namun pada monyet, yang sistemnya lebih seperti manusia.
Suatu studi besar yang dilakukan pada manusia menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat tinggi BPA dalam urin memiliki tingkat diabetes, penyakit jantung, dan toksisitas hati yang lebih tinggi.
Ketika plastik polikarbonat dan resin epoksi yang terbuat dari bahan kimia terkena cairan panas, BPA larut keluar 55 kali lebih cepat daripada yang dilakukannya dalam kondisi normal, menurut sebuah studi baru oleh Scott Belcher, ahli biologi endokrin di University of Cincinnati.
Studi menunjukkan bahwa BPA tidak berlama-lama di dalam tubuh selama lebih dari beberapa hari karena, setelah tertelan, ia dipecah menjadi glukuronat, produk limbah yang mudah dikeluarkan. Namun, CDC menemukan glukuronat dalam kebanyakan sampel urin menunjukkan paparan konstan untuk itu.
Bahan dari BPA biasanya mengeluarkan bau yang cukup menyengat, dan banyak juga dipakai pada mainan anak-anak sampai bungkus nasi.
Untuk Anda yang perduli dengan kesehatan periode panjang, pakai tikar memiliki bahan dasar kain, dan jauhi tikar atau karpet yang berasal dari plastik. Karena hampir setiap plastik bakal 'dilembutkan' oleh BPA.
Lebih baik mencegah dari pada Anda menyesal di kemudian hari. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan Anda, percaya atau tidak tetapi tidak ada salahnya untuk Anda berwaspada dengan penggunaan karpet satu ini.