Berkomunikasi Sejak Dini Dengan Janin Mampu Meningkatkan Kedekatan Janin dan Orang Tuanya Ketika Lahir Nanti !
Minggu, 25 September 2016
Edit
Dewasa ini, para dokter menyadari bahwa bayi mulai belajar tentang dunia di sekitar mereka sejak dalam kandungan. Proses belajar yang melibatkan indera-inderanya yang belum sempurna ini berlangsung selama trimester ketiga di dalam kandungan atau bahkan mungkin sebelum itu. Hal ini mendobrak dugaan para dokter selama bertahun-tahun sebelumnya bahwa bayi lahir tanpa pengetahuan apa pun tentang dunia luar.
Setelah berusia 23 minggu, janin akan dapat mendengar suara Bunda dan suara-suara lainnya, bahkan mungkin menanggapi apa pun yang dia dengar dengan bergerak lebih aktif. Apa saja suara-suara yang didengar Si Kecil? Bisa berupa suara detak jantung, pernapasan, pencernaan Bunda, serta suara-suara samar dari luar tubuh Bunda.
Belajar Sejak Masih di Dalam Buaian
Ada dugaan bahwa dengan membacakan cerita atau memperdengarkan musik untuk janin atau bahkan hanya dengan berbicara dengannya, janin bisa mendapatkan pengalaman belajar sederhana di dalam kandungan. Di samping itu, sebagaimana dikatakan para ahli terkait yang terjadi setelah dilahirkan, bayi kemungkinan mampu mengingat dan mengenali suara-suara tertentu sewaktu masih di dalam rahim. Mendengarkan musik bisa menjadi cara yang indah bagi Bunda dan bayi untuk bersantai.
Ketika janin mendengar musik, denyut jantungnya akan meningkat dan dia cenderung bergerak lebih banyak. Tidak lama setelah lahir, terdapat kemungkinan bahwa bayi akan menanggapi potongan musik yang sama dengan yang sering didengarnya ketika di dalam buaian. Reaksi tersebut menjadikan bayi lebih bergeliat dan menyimak. Dengan cara yang sama, bayi mungkin juga menunjukkan bahwa dia ingat dan terhibur oleh suara-suara tertentu yang terdengar saat berada di rahim. Walau demikian, seorang ahli pendidikan anak usia dini menyarankan untuk tidak memutar musik melalui earphone di perut Bunda. Hal ini dikarenakan suasana di dalam rahim sebenarnya sudah cukup ribut.
Mengenali Bahasa dan Suara Ibu yang Menentramkan Dirinya
Seiring bayi di dalam kandungan terus berkembang, dia menjadi berusaha mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan hanya dengan mendengarkan pembicaraan ibu dengan orang lain. Dia juga dapat mengenali pola dan ritme dari buku yang Bunda bacakan dengan suara keras. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi mulai mengenali bahasa sejak masih berumur 10 minggu di dalam kandungan.
Detak jantung janin akan melambat sedikit tiap kali Bunda berbicara ketika kandungan sudah berusia sekitar 7-8 bulan. Hal ini menunjukkan suara Bunda memiliki efek menenangkan untuknya. Tidak hanya itu, ketika bayi baru lahir, dia pun dapat mengenali suara ibunya.
Pada penelitian yang sama terhadap bayi yang sudah dilahirkan, dot yang sudah terhubung dengan alat perekam diberikan kepada bayi. Alat perekam tersebut berisi suara ibu dan wanita lain. Dalam waktu 10-20 menit, bayi akhirnya mampu mempelajari dalam membedakan suara ibunya. Cara yang diperlihatkan bayi adalah dengan menyesuaikan tingkat isapan dot untuk memberi kode pengenalan terhadap suara ibu mereka sendiri. Ini tidak hanya menunjukkan cinta bawaan bayi yang baru lahir untuk suara ibunya saja, tetapi juga menunjukkan kemampuan unik bayi untuk belajar dengan cepat. Meski begitu, belum ada bukti bahwa bayi baru lahir mampu menunjukkan preferensi yang sama terhadap suara ayah atau suara saudara sekandung.
Membangun Kedekatan
Mendengar suara Bunnda saat dia masih dalam kandungan membantu bayi merasa terikat kepada Bunda dengan cepat selepas dia dilahirkan. Satu teori menunjukkan bahwa alasan pendengaran bayi begitu berkembang dengan baik di dalam rahim adalah untuk membantu dia memulai ikatan dengan Bunda bahkan sebelum dia lahir. Setelah lahir, bayi mungkin senang mendengar suara Bunda dibandingkan suara-suara lain.
Inilah Cara Janin Belajar
Berikut adalah tiga cara belajar utama yang dilakukan janin selama masih berada di dalam kandungan.
- Bila Bunda sering memperdengarkan suara bising, maka bayi cenderung untuk tidak kaget dengan suara-suara tersebut ketika sudah lahir nanti. Hal ini membuktikan bahwa bayi dapat belajar melalui suara yang didengarnya secara berulang-ulang.
- Bayi mengenali suara dan musik yang familiar. Bayi juga bisa menjadi tenang dengan goyangan dan suara-suara tertentu seperti mesin mobil, yang mungkin mengingatkan mereka tentang gerakan dan suara dari tubuh Bunda. Dalam hal ini, bayi menjadi terbiasa akibat pengalaman-pengalaman yang dia lalui.
- Bayi bisa belajar menghubungkan pengalaman tertentu dengan perasaan Bunda pada saat itu. Misalnya bila Bunda sering mendengarkan bagian tertentu dari musik sambil bersantai, musik yang sama dapat menenangkan bayi pada nantinya. Contoh ini menguatkan anggapan bahwa bayi dapat menghubungkan kebiasaan tertentu dengan cara mengingat.
Apa yang Bunda lakukan selama mengandung bisa bermanfaat dalam membantu perkembangan kognitif alami bayi. Makin sering Bunda berinteraksi dengannya, termasuk bernyanyi dan berbicara, maka bayi menjadi lebih cepat dalam beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya nanti. Selain itu, jangan lupa turut melibatkan Ayah untuk merasakan gerakan-gerakan janin dan beri tahu bahwa janin juga bisa mendengar suara Ayah. Ayah bisa berbincang dengan janin dan membacakan sebuah cerita pendek. Hal ini akan membantu bayi mengakrabkan diri dengan suara ayahnya.
Nah itu tadi cara kita agar dapat berkomunikasi sejak dini dengan janin buah hati kita, semakin sering kita mengajaknya berkomunikasi semakin membangun kedekatan antara janin dan kedua orang tuanya. Selamat mencoba bagi Anda pasangan yang sedang mengandung, dan bagi pasangan yang belum dibei keturunan kami doakan agar Anda pun segera di beri momongan Amiin...
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Jangan lupa di Share ya !
Sumer:infoherbalis