Mengatasi Anak Yang Masih Suka Ngompol ...!!!

Sebagian besar kasus ngompol pada anak dapat sembuh dengan sendirinya ketika usia anak mencapai 10 – 15 tahun. Hanya sekira 1 dari 100 anak yang masih tetap ngompol setelah usia 15 tahun. Bila diabaikan, hal ini akan berpengaruh bagi anak. Biasanya, anak menjadi tak percaya diri, rendah diri, malu, dan hubungan sosial dengan teman-temannya pun terganggu. Dalam dunia kedokteran, ngompol-tidak dapat menahan keluarnya air kencing dikenal dengan istilah enuresis. Lebih khusus lagi, ngompol yang terjadi ketika tidur pada malam hari biasa disebut nocturnal enuresis. Ngompol masih dianggap normal bila terjadi pada anak balita. Namun, jika anak di atas usia 5 atau 6 tahun masih ngompol, setidaknya 2 kali dalam sebulan, hal ini perlu mendapat perhatian khusus.

Penyebab mengompol pada anak-anak antara lain :

  • Faktor keturunan.

Bila salah satu dari Anda mengalami masalah ngompol saat kecil, maka 40% kemungkinan si kecil  akan mengalami  masalah yang sama. Bila Anda berdua sama-sama pernah mengalami masalah mengompol, maka 70% kemungkinan si kecil pun akan mengalami masalah mengompol.

  • Volume air kemih yang diproduksi.

Pada beberapa anak, volume kemih yang diproduksi pada malam hari cukup banyak, sehingga kandung kemihnya penuh. Sedangkan pada beberapa anak lainnya, volume air kemih yang diproduksi malam hari hanya setengah dari produksi pada siang hari, sehingga kandung kemihnya tidak terlalu penuh.

  • Masalah psikologis.

Beberapa anak ngompol, ternyata mengalami ketakutan, kekhawatiran, dan ketidaknyamanan di lingkungan sekolah atau rumahnya. Sebagian lainnya, mengalami rasa tidak bahagia karena kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, antara lain karena bersaing dengan adiknya yang baru lahir atau masih bayi.


  • Tidur terlalu nyenyak.

Pada sebagian anak yang mengompol, orang tuanya mengeluhkan anak mereka kalau tidur sangat sulit untuk dibangunkan. Ini merupakan salah satu ciri khas pada anak-anak yang mengalami gangguan mengompol.

  • Gangguan pernapasan.

Dari  hasil riset yang dilaporkan New Scientist disebutkan anak-anak yang menderita gangguan pernapasan akibat kelainan bentuk pada langit-langit rongga mulutnya, mengalami masalah mengompol.

  • Infeksi saluran kemih.

Penyakit infeksi ini agak susah diketahui karena bisa tidak bergejala. Kalaupun ada, gejalanya rasa ingin buang air kecil, demam ringan, nyeri, dan rasa seperti terbakar pada saluran kemih atau ginjal.

  • Gangguan hormon ADH.

Hormon ADH (antidiuretic hormone) yang berfungsi memberitahu ginjal untuk mengurangi jumlah urin yang diproduksi. Beberapa orang menghasilkan hormon ADH yang tidak tepat di malam hari sehingga produksi urin tetap tinggi. Atau bisa juga produksi hormon ADH yang cukup tapi tidak direspon oleh ginjal sehingga terus menghasilkan jumlah urin yang sama seperti siang hari.

  • Kandung kemih yang lebih kecil.

Umumnya kapasitas dari kandung kemih penderita nocturnal enuresis untuk menampung urin lebih kecil dibanding dengan orang yang tidak mengompol. Jika jumlahnya melebihi kapasitas dan tidak mampu menahan, menyebabkan otot-otot pada kandung kemih tegang yang kemudian menyebabkan buang air kecil berlebih.

Diagnosis

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, biasanya dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan penderita, seperti keluhan-keluhan yang muncul, penyakit yang diderita sebelumnya, penyakit yang dimiliki keluarga, riwayat alergi, dan obat-obatan yang sedang diminum.

Selain itu, dokter akan bertanya tentang pola buang air besar, dan keluhan ketika buang air kecil, misalnya kencing tidak puas, atau nyeri sewaktu kencing. Sering kali, dokter juga bertanya tentang permasalahan yang sedang terjadi di rumah atau di sekolah untuk menentukan tipe enuresis. Setelah riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dilakukan, pada umumnya dokter akan melakukan tes urin.

Dalam mengatasi hal itu ada keajaiban dari madu asli. Madu mempunyai sifat sedatif atau penenang hal ini dapat membantu mengatasi ngompol pada anak

Mengapa Madu  Bagus Untuk Anak ?

Anak anak pada umumnya memiliki aktivitas yang tinggi, dan pada masa masa tertentu mereka kadang susah untuk makan, ditambah lagi kebiasaan anak-anak senang sekali dengan yang namanya jajanan dari luar rumah, anda sendiri pasti tau bagaimana jajanan dari luar rumah.

Lalu Apa Hubungan Nya Dengan Madu ?

Madu memiliki energi yang luar biasa, energi madu bersifat dua macam yang pertama cepat sekali diserap, disamping itu energi madu tersimpan lama di dalam tubuh sebagai cadangan untuk beberapa jam. hal ini mengimbangi aktivitas anak yang aktif, lalu hubungan dengan jajanan luar dan aktivitas bermain anak di luar adalah madu memiliki antibiotic serta meningkatkan imunisasi didalam tubuh, dengan memberikan madu pada anak setiap hari anda telah memberikan vitamin yang berasal langsung dari alam pada anak untuk kekebalan tubuhnya. selain itu minum madu sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur dengan kualitas tidur yang tinggi maka pertumbuhan anak akan optimal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel